Sabtu, 11 April 2009

Manajemen Kesehatan Ternak Potong

Pengendalian Penyakit
1. Program pencegahan penyakit dan kontrol ternak dikandang.
2. Program pencegahan penyakit dan kontrol ternak di ranch (padang penggembalaan).

Program Pencegahan Penyakit Dan Kontrol Ternak Dikandang

Pengawasan penyakit seharusnya lebih mudah pada pemeliharaan secara intensif dibanding ekstensif, namun secara umum masalah-masalah yang dihadapi adalah identik.

Masalah-masalah yang berhubungan dengan penggelolaan sapi pedaging secara intensif:

1. Walaupun sapi tidak digembalakan, pengawasan terhadap caplak masih sangat perlu pada daerah yang belum bebas caplak dan jangan dilalaikan.

2. Pengawasan terhadap parasit dalam, juga masih diperlukan terutama pada ternak yang lebih muda, dimana banyak parasit yang mungkin terdapat pada hijauan yang dipotong di lapangan.

Program Pencegahan Penyakit Dan Kontrol Ternak Di Ranch

Masalah-masalah yang berhubungan dengan penggelolaan sapi di ranch:
· Penyakit mulut dan kuku
·Penyakit-penyakit wabah dan beberapa parasil eksternal dapat diatasi dengan program pemberantasan berencana, perbaikan produksi dan distribusi vaksin dan perbaikan makanan serta pengelolaan.
· Pedet muda lebih mudah terserang penyakit pneumonia pada udara yang sangat lembab.
· Perlu adanya program pengendalian caplak di lapangan.

Aspek-Aspek Yang Harus Dikelola Secara Profesional Dalam Upaya Menjaga Kesehatan Ternak Adalah:

1. penyediaan fasilitas kesehatan
§ ruang karantina/isolasi
§ fasilitas dipping/spraying
§ kandang jepit atau notstal

2. tindakan preventif secara umum (terhadap lingkungan).
§ Pastikan areal bebas dari penyakit menular.
§ Pembuatan kandang dan perlengkapan memenuhi syarat kesehatan.
§ Menjaga kebersihan kandang dan perlengkapan.

3. Tindakan preventif secara khusus (terhadap ternak).
§ Memandikan ternak
§ Vaksinasi
§ Isolasi/karantina
§ Potong kuku
§ Pengawasan terhadap pakan
§ Mencukur bulu.

4. Tindakan kuratif (pengobatan).
§ Pada ternak sapi potong
§ Pada ternak kambing/domba.

Adapun aspek-aspek yang harus dikelola secara profesional dalam upaya menjaga kesehatan ternak dapat dijelaskan sebagai berikut:

1). Penyediaan Fasilitas Kesehatan

Dalam perencanaan kandang, fasilitas kesehatan mutlak diperlukan, termasuk minimal seorang ahli dikandang kesehatan. Dalam hal ini bisa dokter hewan atau tenaga laboran (khusus meneliti penyebab penyakit pada ternak).

Fasilitas kesehatan yang penting antara lain:

a. ruang karantina/isolasi
biasanya dilengkapi dengan lampu infra merah. Tujuan memberi suasana hangat dan kering sehingga bibit penyakit tidak tahan/berkembangbiak di tempat tersebut.

b. fasilitas dipping atau spraying
Dipping merupakan kolam dengan kedalaman dan panjang tertentu tergantung jenis ternak. Spraying berupa lorong/ruangan yang dilengkapi shower-shower dibagian atapnya, dapat difungsikan secara otomatis/manual.

c. Kandang jepit atau notstal
Sebagai tempat memberikan perlakuan kesehatan pada ternak dapat berupa vaksinasi, suntik, penimbangan dll.

2). Tindakan Preventif Secara Umum (Terhadap Lingkungan).

a. pastikan areal peternakan bebas dari penyakit menular. Tindakan : lakukan sanitasi lingkungan secara menyeluruh.

b. pembuatan kandang dan perlengkapan memenuhi syarat kesehatan.
Contoh: cukup ventilasi, tidak lembab, sesuai arah angin dan arah datangnya sinar matahari, tidak tergenang air dan fasilitas pembuangan dan pengolahan limbah dll.

c. menjaga kebersihan kandang dan peralatan. Dengan cara pemakaian densifektan, pembersihan dan pencucian secara rutin.

3).Tindakan Preventif Secara Khusus (Terhadap Ternak).

a. memandikan ternak
Kegiatan memandikan ternak terlihat sepele namun jika tidak ditangani secara rutin kerugian yang diakibatkan cukup besar. Memandikan dalam hal ini tidak hanya dalam arti membersihkan dari kotoran yang melekat dibadan tapi juga sekaligus dilakukan pengobatan eksternal terhadap kuku, parasit, jamur, kudis dll yang sifatnya menggangu kesehatan kulit.

Untuk memandikan ternak sapi ini perlu disediakan fasilitas seperti dipping atau spraying. Dipping merupakan kolam dengan kedalaman dan panjang (ukuran) tertentu tergantung jenis ternak. Sedangkan spraying berupa lorong/ruangan yang dilengkapi shower-shower dibagian atapnya, dapat difungsikan secara otomatis/manual. Biasanya air yang digunakan telah dicampur dengan obat-obatan dalam konsentrasi tertentu sesuai dengan pengobatan apa yang dilakukan.

Masing-masing fasilitas tersebut memiliki kelebihan maupun kelemahan:

Kelebihan fasilitas dipping adalah pengobatan lebih sempurna karena air yang mengandung obat-obatan dalam konsentrasi tertentu mencapai bagian tubuh yang tersembunyi, namun kelemahannya konsentrasi obat-obatan berkurang bila hujan turun.

Sedangkan kelebihan fasilitas spraying adalah air yang mengandung obat-obatan konsentrasinya dapat dipertahankan namun pengobatan kurang sempurna karena air yang mengandung obat-obatan tersebut tidak mencapai bagian tubuh yang tersembunyi.

Kegiatan memandikan ternak dilakukan dengan caranya ternak digiring masuk ke dalam kolam (dipping) atau ke lorong (spraying). Dipping/spraying ini tata letaknya berada di dekat pintu ke arah yard (exercise). Setelah dimandikan ternak dibiarkan beberapa saat berjalan-jalan bebas untuk mengeringkan badan di areal terbuka kena matahari pagi, dan kegiatan memandikan ternak pada pagi hari, 1 – 2 minggu sekali tergantung keperluan.

b. Vaksinasi
vaksinasi ini untuk menciptakan kekebalan tubuh terutama terhadap penyakit-penyakit menular.
Contoh:
1. Penyakit antrax (radang limpa)
2. Penyakit SE (septichaemia epizootica/penyakit ngorok).
3. Penyakit brucellosis
4. Penyakit puru, dakangan

Ini belum termasuk vaksin yang biasanya diberikan saat ternak baru tahap penyapihan.
Contoh: para influensa 3 (PI-3)
BVO (bovine virus diare)
Clostridial infections dsb

c. isolasi/karantina
terutama diberlakukan bagi ternak-ternak yang baru di datangkan dari luar peternakan, baik sapi bakalan maupun bibit jantan/betina.
Ini dilakukan untuk mencegah masuknya bibit penyakit yang bisa terbawa oleh ternak sehingga perlu pemeriksaan terlebih dahulu dengan masa karantina + 3 minggu. Dilakukan selama 3 minggu karena umumnya masa inkubasi kuman tampak gejala-gejalannya setelah 2 mingggu. Kalau dalam 2 minggu aman maka ternak baru bisa dicampur dengan ternak lain di kandang pemeliharaan.

d. potong kuku
potong kuku dilakukan untuk mencegah penyakit foot root (busuk kuku) yang bakteri penyebabnya senang tinggal dikotoran yang ada disela-sela kuku.
§ Jika kuku panjang maka rongga yang dibagian bawah kuku semakin luas untuk dipenuhi kotoran sehingga menjadi tempat yang nyaman bagi bakteri.
§ Kemungkinan luka akibat kuku patah pada ternak yang kukunya panjang.
§ Jalan pincang.

e. Pengawasan terhadap pakan
banyak penyakit yang timbul akibat kurang pengawasan pakan yang diberikan. Apalagi sistem pasture yang hijauanya mencari sendiri. Disamping penyakit akibt defisiensi suatu mineral/vitamin juga misalnya:
§ Kembung perut (tympani) yaitu penyakit yang disebabkan akibat terlalu banyak makanan hijauan segar muda/pada pagi hari. Gejalanya ternak gelisah, lambung kiri bengkak membesar, tidak mau makan menyebabkan kematian.
§ Kejang rumput (grass titani) yaitu akiba makan hijauan muda berlebihan sehingga defisiensi mineral Mg.
§ Keracunan yaitu akibat beberapa jenis hijauan, pakan/konsentrat berjamur.

f. mencukur bulu
mencukur bulu hanya khusus dilakukan pada
ternak domba, berkaitan dengan pengobatan secara dipping/spraying yang akan menyakitkan apabila bulu domba sudah mulai mengumpal. Dari segi ekonomis penampilan domba bersih, bulunya tipis akan kelihatan lebih gemuk, nilai jual akan tinggi.

4). Tindakan kuratif (pengobatan)


Hal ini dilakukan apabila ternak sudah terserang penyakit. Umumnya penyakit-penyakit yang munculnya tiba-tiba dan mematikan, atau penyakit yang tidak mematikan tapi dapat menurunkan bobot badan secara dratis perlu diwaspadai.
Banyak sekali penyakit yang menyerang ternak sapi, kambing domba tetapi yang perlu diwaspadai antara lain:

a. Penyakit jembrana (rawa dewa) ...sapi bali’
Gejala:
§ Demam tinggi pada umur 3 – 4 tahun
§ Tidak nafsu makan
§ Pengeluaran air liur dan inggus berlebihan
§ Permukaan kulit timbul bintik-bintik merah yang sulit hilang

Penyebab :
Virus
Penyakit tidak mematikan tetapi dapat menimbulkan keguguran bila menyerang ternak bunting. Penurunan berat badan akibat nafsu makan menurun.

Pengobatan: Tetrasilin dan kloromfenikol

b. penyakit ingusan
gejala:
§ Menyerang semua umur
§ Demam tinggi
§ Ingus keluar berlebihan
§ Kornea mata keruh, penglihatan terganggu
§ Dapat menyebabkan kematian bila parah

Penyebab:
Virus herves
Belum ada pengobatan khusus sehingga tindakan preventif lebih diutamakan.

c. penyakit ngorok
gejala:
§ lidah menjulur keluar, air liur berbuih
§ suhu badan tinggi, sulit bernafas
§ suara ngorok
§ leher dan dada membengkak
§ penyakit mematikan

d. antrax (radang limpa)
penyebabkan:
§ spora bacillus antrasis yang mudah menyebar
§ mudah menular pada manusia lewat daging yang dimakan atau darah ternak yang menderita antrak.

Pengobatan:sulit dilakukan karena sering terlambat diketahui.

e. cacing hati
menyerang sgala jenis ternak
gejala:
§ ternak lesu, mata membengkak, berat badan cepat menurun/kurus.
§ Bulu kasar/kusam
§ Dapat menyebabkan kematian

Penyebab:
Cacing basiola sp (F.hepaica)

Pengobatan:
§ Peperazin
§ Albandazole oral
§ Valbazen
§ Nitrocymic suntik
§ Dovanile

Penyakit pada ternak kambing/domba antara lain:

a. Penyakit kudis, kurap atau gudik (scabies).

Penyebab:
Parasit kulit

Gejala:
§ Gejala awal ternak mengosok-gosok tubuh ke benda-benda sekitarnya.
§ Kulit menebal dan kaku, terdapat kerak-kerak dipermukaan kulit dan terjadi kerontokkan bulu.

Pengobatan:
Pemberian obat suntik ivomec.

b. penyakit belatung (myasis)
penyebab:
luka tidak ditutup perban terinfeksi larva/belatung.

Gejala:
§ Terdapat larva lalat/belatung dibagian tubuh yang luka

Pengobatan:
§ Belatung yang terlihat diangkat dan yang tidak terlihat dibasmi dengan insektisida atau obat gusaneks.

c. perut kembung/tympani

penyebab:
§ Kegagalan tubuh ternak dalam mengeluarkan gas yang berasal dari proses pencernaan di dalam lambung.

Gejala:
Ternak gelisah, sulit bernafas

Pengobatan:
§ Usahakan ternak tetap dalam keadaan berdiri.
§ Diberi minum minyak kelapa 100 – 300 ml, perut dipijat-pijat secara perlahan.
§ Dalam keadaan parah langkah darurat dengan penusukan pada bagian perut yang kembung (10 – 15 cm dibawah tulang belakang dan pertengahan tulang rusuk dan tulang panggul)

d. penyakit cacingan dll.

*Yunilas. Staf Pengajar Fak.Pertanian, Prodi Peternakan, USU - Medan

Kamis, 09 April 2009

Penyembelihan Ternak

Penyembelihan ternak secara halal sudah merupakan salah satu persyaratan penyembelihan ternak yang harus dilakukan di rumah-rumah potong hewan dan unggas (RPH dan RPU) yang ada di Indonesia. Kehalalan dan kethoyiban (keamanan dan kesehatan) produk pangan hewani sudah merupakan kebutuhan umat muslim apalagi di negara kita sebagian besar beragama Islam. Pemerintah berupaya memberi perlindungan pada konsumen melalui penyediaan produk pangan asal hewan yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal).

Dengan kesadaran yang ada, masyarakat konsumen makin menuntut jaminan akan keamanan dan kehalalannya melalui Program ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal).
  • Aman: tidak mengandung penyakit dan residu yang dapat menyebabkan penyakit/gangguan kesehatan pada manusia.
  • Sehat: memiliki zat-zat yang berguna bagi kesehatan dan pertumbuhan tubuh.
  • Utuh : tidak dicampur dg bagian lain dari hewan tersebut atau bagian dari hewan lain.
  • Halal : dipotong dan ditangani sesuai syari'at agama Islam.

Ada Beberapa Aspek Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penyemblihan Halal

  1. Aspek ternak/hewan yang akan disembelih.

  2. Aspek penyembelih/orang yang menyembelih

  3. Aspek teknis penyembelihan

*Aspek ternak/hewan yang akan disembelih:

  1. Ternak harus termasuk dalam klasifikasi hewan yang boleh disembelih dan halal dikonsumsi berdasarkan syari'at Islam.

  2. Hewan dalam kondisi sehat dan bersih.

  3. Diistirahatkan sebelum hewan disembelih.

*Aspek penyembelih/penjagal/modin:

  1. Seorang muslim yang taat

  2. Sudah dewasa

  3. Memiliki pengetahuaan tentang hewan yang halal dan haram, untuk disembelih.

  4. Memiliki pengetahuan tentang cara penyembelihan halal.

*Aspek teknis penyembelihan halal:

  1. Hewan harus dalam keadaan betul-betul hidup dan sehat saat hendak disembelih.

  2. Membaca basmalah sebelum penyembelihan.

  3. Mengunakan pisau yang tajam, bersih dan tidak berkarat.

  4. Memotong vena (pembuluh darah/wadajain), trachea (saluran pernafasan/hulqum) dan saluran makanan (mar'i) dengan sekali potong/tekan tanpa diangkat dari leher.

  5. Setelah disembelih hewan digantung agar darah sesempurna mungkin keluar. Hal ini disebabkan karena darah merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme dan darah merupakan bahan yang haram untuk dikonsumsi.

Mengapa hanya hewan sehat yang disembelih?

  1. Untuk mendapatkan daging yang aman, sehat dan layak/etis untuk dikonsumsi.
  2. Untuk menghindari konsumen dari penyakit-penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia (zoonosis) dan penyakit yang ditularkan dari produk pangan asal hewan (food borne disease) yang mungin terjadi.

Mengapa hewan perlu diistihahatkan?

  1. Untuk menghindari terjadinya stress pada ternak yang akan dipotong. Stress pada ternak yang akan dipotong dapat mengakibatkan pH daging tinggi. Kondisi ini memberi peluang bakteri dan mikroorganisme lain tumbuh subur sehingga mempercepat kerusakan daging, ditandai dengan warna daging yang gelap dan berlendir.
  2. Perlakuan pemberian istirahat yang cukup sebelum ternak dipotong merupakan manifestasi dari rasa menghargai terhadap sesama makhluk dan kesejahteraan hewan.

Mengapa perlu menggunakan pisau tajam?

  • Penyembelihan menggunakan pisau tajam bertujuan untuk mempercepat berakhirnya rasa sakit yang diderita ternak tersebut sebagai manifestasi dari kesejahteraan hewan.

Mengapa ternak perlu digantung setelah disembelih?

  • Penggantungan bertujuan untuk memberi peluang agar darah sebanyak mungkin cepat keluar, mengingat darah merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme dan darah merupakan bahan yang haram untuk dikonsumsi.

Beberapa hal yang dilarang dalam penyembelihan:

  1. Perlakuan hewan ternak sebelum disembelih; pemberian air minum yang berlebihan dengan tujuan meningkatkan berat badan (stunning), pemotongan kaki-kaki ternak saat ternak masih hidup dengan tujuan memudahkan penyembelihan, penusukkan jantung saat ternak masih hidup dengan tujuan mempercepat pengeluaran darah/kematian, penyembelihan ternak dengan cara digantung dengan tujuan memudahkan penyembelihan dan pengeluaran darah.
  2. Pada proses penyimpanan dan pengangkutan daging harus terpisah dari daging babi.
Sumber: Direktorat Kesmavet Ditjen Bina Produksi Peternakan Departemen Pertanian