Tampilkan postingan dengan label umbut sawit pada broiler. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label umbut sawit pada broiler. Tampilkan semua postingan

Rabu, 05 Agustus 2009

Pengaruh Pemberian Umbut Sawit Terhadap Karkas Ayam Pedaging

oleh: Yunilas, Roeswandy dan Deni Setiawan Ginting (Jurnal Agribisnis Peternakan, Vol. 4 No 2. Agustus 2008)

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pemanfaatan tepung umbut sawit dalam ransum terhadap bobot hidup, bobot karkas dan persentase karkas ayam pedaging umur 8 minggu. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan empat ulangan. Setiap ulangan menggunakan lima ekor ayam. Perlakuannya adalah U0 = tanpa pemberian umbut kelapa sawit, U1 = 5 % tempung umbut kelapa sawit, U2 = 10 % tempung umbut kelapa sawit, U3 = 15 % tempung umbut kelapa sawit, U4 = 20 % tempung umbut kelapa sawit. Parameter yang diamati adalah bobot hidup, bobot karkas, persentase karkas dan income over feed cost (IOFC) ayam pedaging umur 8 minggu. Hasil penelitian menunjukkan rataan bobot hidup tertinggi terdapat pada perlakuan U2 sebesar 2100,83 g/ekor dan terendah pada perlakuan U4 2032,50 g/ekor. Rataan bobot karkas tertinggi terdapat pada perlakuan U2 sebesar 1523,33 g/ekor dan terendah pada perlakuan U4 sebesar 1415,00 g/ekor. Rataan persentase karkas tertinggi terdapat pada perlakuan U2 sebesar 72,56 % dan terendah pada perlakuan U4 sebesar 69,67 %. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa pemanfaatkan umbut sawit dalam ransum tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap bobot hidup, bobot karkas dan persentase karkas ayam pedaging umur 8 minggu, sedangkan nilai IOFC tertinggi diperoleh pada pemberian 10% tepung umbut kelapa sawit (perlakuan U2). Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah umbut sawit dapat diberikan dalam ransum ayam pedaging sampai level 20 %. Pemberian umbut sawit pada level 10% dalam ransum memberi hasil yang terbaik dengan IOFC tertinggi.